Korelasi Film Bitconned dengan Kenyataan

Baru-baru ini, gue nonton "Bitconned," dokumenter terbaru di Netflix tentang penipu di balik proyek mata uang kripto palsu, Centra. Harus gue akui, ini mungkin dokumenter terbaik seputar kripto yang pernah gue tonton. Meskipun sebenarnya film ini bukan tentang kripto sama sekali, tapi lebih tentang kondisi menyedihkan masyarakat kita saat ini. Kalau kamu mencari dokumenter yang mengajari tentang kripto, cari yang lain ya. Tapi kalau kamu mau nonton yang ceritanya seru, bikin kesel, dan juga mengungkapkan sesuatu, sambil ada kripto di dalamnya, ini film yang pas buat kamu.

Dengan durasi hanya 94 menit, ini tontonan yang relatif cepat. Bahkan bisa nonton pake kecepatan 1.5x dan tetap nggak ketinggalan jalan ceritanya. Filmnya bagus, risetnya matang, dan bisa bikin nostalgia terutama buat orang kayak gue yang pertama kali kenal kripto pas terjadi kegilaan ICO di 2017.

Gue malu ngakuin gue masih inget punya beberapa Centra, atau CTR. Saat itu, gue nggak tahu banyak soal kripto tapi FOMO gue besar banget sampe rela invest di apa aja cuma gara-gara omongan random di Crypto Twitter. Orang-orang kayak Clif High, yang sampe lupa gue pernah tau dia sampai nonton film ini. (Gue nggak tahan ketawa waktu tokoh utama di film, Ray Trapani, manggil dia "nerd tua").

Sebenernya, walaupun inget punya Centra, gue nggak nyadar seberapa scam-nya itu sampai nonton film ini. Jadi malu sendiri ngebayangin seberapa bodohnya gue invest di sesuatu yang sebegitu scam-nya tanpa ngelakuin riset beneran.

Gue nggak mau spoiler film buat yang belum nonton, tapi ada banyak momen konyol yang bikin susah percaya ini bukan fiksi. Misalnya, mereka nyari mantan penari telanjang cowok yang nggak punya pengalaman finansial buat jadi CFO. Atau fakta bahwa mereka 'ngebuat' CEO dari nol dengan Google "orang tua kulit putih" terus milih gambarnya, taro di website mereka, kasih nama palsu, dan latar belakang palsu.

Harus nonton sendiri buat liat seberapa gila semuanya, tapi ini beberapa kesimpulan gue:

  1. Film ini nunjukin seberapa gila industri kripto. Sebanyak itu orang siap buang uang cuma demi harapan jadi kaya cepet, dan seberapa gampangnya dibohongi dengan cuma punya website keren, channel Slack aktif, dan beberapa video.  
  2. Masyarakat kita sudah terbalik, terlihat dari pemerintah yang memreward orang kayak Ray Trabani karena menipu orang, asal dia mau kerjasama dan menjatuhkan orang di sekitarnya.
  3. Kontrast tajam antara proyek seperti Centra dan proyek seperti eCash. Centra bisa mengumpulkan banyak uang cuma berdasarkan hype dan kebohongan, trus pakai uang itu buat bayar influencer dan hire lebih dari 50 karyawan yang nggak ada kerjaan. Sementara proyek kayak eCash bekerja keras untuk bangun sesuatu yang bermanfaat.
  4. Nonton film ini bikin gue ngerti kenapa banyak orang tidak percaya sama industri kripto, tapi gue berharap yang nonton juga sadar betapa kita harus tidak percaya sama pemerintah. Contohnya, film ini nunjukin gimana pemerintah AS ambil 100,000 Ether dari Centra, tapi nggak ada yang dikembalikan ke calon korban. Aku bilang calon korban karena bisa dibilang siapa aja yang mau kaya cepet tanpa usaha mungkin pantas kena tipu.

Gue nggak tahu ada moral apa nggak dari cerita ini, tapi yang pasti, ini jenis dunia yang absurd dan nggak mau gue tinggali. Sedih aja, karena gue percaya kripto punya potensi bantu selesaikan beberapa masalah ini. Proyek kayak Centra ini yang bikin reputasi kripto jadi buruk dan susah buat proyek yang legit kayak eCash untuk mencapai tujuannya. Semoga industri kripto bisa belajar dari kesalahan di masa lalu dan bangun budaya yang kuat bukan hanya berdasarkan hype, tapi dengan membuktikan karya mereka.

Sumber https://proofofwriting.com/202/


Post a Comment

Previous Next

نموذج الاتصال