Sepanjang hidupku, aku selalu menjadi orang yang suka menunda-nunda. Tentu saja, aku menyadari hal ini, tapi kemarin, tiba-tiba ada pemikiran yang melintas di benakku. Aku pulang ke rumah setelah malam yang panjang bersama keluargaku – malam yang menyenangkan, namun melelahkan. Aku melangkah ke atas, menuju kantor saya untuk meletakkan jaket saya dan melihat keadaan ruangan yang berantakan. Meski aku bukanlah orang yang paling rapi, tapi ini sungguh buruk, bahkan bagi standarku. Aku mengambil beberapa barang dan menyusunnya, tapi hanya itu yang bisa kulakukan saat itu. Aku berpikir, "Aku akan menyelesaikan sisanya nanti," dan di saat itulah aku berkata pada diriku sendiri, "Aku akan menunda-nunda lagi."
Sepertinya aku tahu apa yang seharusnya kulakukan, tapi kecuali aku merasakan tekanan yang sangat besar untuk menyelesaikannya, aku cenderung meninggalkannya untuk nanti. Aku hampir selalu berhasil menyelesaikannya pada akhirnya. Jarang sekali aku membiarkan segala sesuatu menjadi tidak terkendali. Tapi sepertinya aku tidak bisa menghindari kebiasaan menunda-nunda.
Aku tidak bangga menjadi orang yang suka menunda-nunda. Aku kira hidupku akan lebih baik jika aku tidak terlalu sering menunda-nunda. Tapi seperti kata pepatah, "Kalau tidak rusak, jangan diperbaiki," dan begitulah hidupku sepanjang masa. Sebagai seorang pelajar, aku selalu menjadi tipe orang yang menunggu hingga menit terakhir untuk belajar menjelang ujian atau menulis makalah berikutnya. Sepertinya aku tidak mampu mengambil tindakan tanpa merasakan tekanan hingga mencapai titik didih, saat aku menyadari bahwa jika aku tidak memulainya sekarang, aku mungkin akan gagal. Dan seolah-olah secara ajaib, aku selalu tahu persis kapan harus memulai sehingga aku bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Itulah cara aku menyelesaikan sekolah, karier, bahkan pernikahan. Syukurlah, aku selalu berhasil lulus ujian, mendapatkan promosi di tempat kerja, dan bahkan menemukan pasangan yang tepat. Tapi kemarin, aku menyadari bahwa aku mulai merasakan tekanan lagi. Kali ini, bukan tentang pekerjaan rumah atau proyek di tempat kerja, melainkan tentang hidupku. Aku kira aku akhirnya menyadari bahwa aku tidak lagi memiliki waktu selamanya. Kemungkinannya adalah, tahun-tahun yang tersisa mungkin kurang dari tahun-tahun yang sudah kulewati. Dan jika aku ingin mewujudkan impian-impianku, sebaiknya aku segera bertindak.
(Jika kamu menghargai tulisanku, pertimbangkan untuk memberikan tip dengan menggunakan tombol pembayaran di bawah ini. Semua hasil bulan Desember akan didistribusikan kembali sebagai hadiah untuk komunitas eCash.)